MASJID LUBUK BAUK, SUMATERA BARAT

NEXT : MASJID PENYENGAT (1899) TANJUNG PINANG RIAU.

PREF : MASJID RAO-RAO (1918) BATUSANGKAR




ARSITEKTUR MASJID KUNO BERSEJARAH

MASJID LUBUK BAUK, SUMATERA BARAT

Lubuk Bauk merupakan nama sebuah kecamatan yang bertetangga dengan Rao-Rao, di tempat tersebut terdapat sebuah masjid, nama masjid tersebut mengikuti nama desa dimana masjid itu berdiri, yaitu Masjid Lubuk Bauk. Tahun didirikannya tidak diketahui secara pasti, kemungkinan besar didirikan pada abad XIX atau awal abad XX.

Arsitektur Masjid Lubuk Bauk sangat spektakuler, unik kemungkinan besar tidak ada yang menyamainya baik di Sumatera Barat maupun di lain tempat. Aliran arsitekturnya sangat jelas disini yaitu Vernacular.

  • Vernacula adalah istilah dalam teori bahasa yang artinya "bahasa setempat" sebelum mendapat pengaruh dari luar. Dalam arsitektur istilah tradisional dipakai untuk bangunan yang asli setempat, misalnya rumah, lumbung, pemujaan, dll. Arsitektur masjid bukanlah unsure asli dan dibangun berdasarkan tradisi, di Minang namun pengaruh dari luar. Karena mambangun masjid dengan memakai elemen konstruksi rumah adat, maka di sini disebut arsitektur Vernakuler karena kurang tepat disebut tradisional. (izy_prasetya)

Gaya arsitektur yang terlihat mulai dari corak, bentuk, konstruksi, bahan hingga dekorasi dan detail setempat.

Di depan masjid Lubuk Bauk terdapat kolam cukup luas, berfungsi majemuk : untuk wudhu, memelihara ikan yang hasilnya untuk pemeliharaan masjid dan kegitan sosial lain, selain itu juga sebagai unsure penyejuk lingkungan. Telah disebutkan di dalam blog ini kolam semacam ini di dalam bahasa setempat disebut Luhak. Denah masjid ini berbentuk bujur sangkar, konstruksi dari kayu. Masjid Lubuk Bauk ini terdiri dari 3 lantai : lantai bawah berupa kolong elemen yang selalu ada dalam rumah adat minang, lantai pertama adalah ruang sembahyang dan lantai tiga untuk surau, susunan itu Seperti masjid lain yang ada di Sumatera barat yang didirikan pada masa tersebut, dan bahkan konstruksi modern hingga saat ini, bentuk atap masjid sangat khas model minang, mencuat ke atas berkemiringan tajam.

Di antara atap lantai satu dan lantai dua terdapat blustrade dan jendela. Di atas atap dari lantai dua yang berbentuk pyramidal, dihias dengan mahkota berupa atap berdenah silang, kemiringan sangat tajam ke empat arah dan meruncing pada ujung-ujungnya, khas atap model minang. Di atas mahkota ini ada lagi elemen berupa semacam gardu, berdenah segi delapan, pada sisi-sisnya berjendela kaca. Unit yang unik di puncak dan tengah atap ini berfungsi sebagai minaret (menara), untuk naik terdapat tangga spiral di dalam. Atap minaret pyramidal sesuai dengan denahnya bersisi delapan, pada puncaknya dihiasi dengan cunduk sangat tinggi dan indah, dihias dengan lempengan-lempengan, bola, kelopak daun mirip padmanba pada bangunan Hindu.


NEXT : MASJID PENYENGAT (1899) TANJUNG PINANG RIAU.

PREF :

  1. MASJID RAO-RAO (1918) BATUSANGKAR

  2. MASJID JAMI TALUK, BUKIT TINGGI SUMATERA




1 Comments

  1. ketika membaca rubrik Masjid Lubuk Bauk Sumatera Barat, saya jadi tertawa sendiri. Pasalnya, tulisan itu salah BESAR. Untuk diketahui, bangunan itu namanya " surau Nagari " terletak di jorong Lubuk Bauk Nagari Batipuh Baruah kecamatan Batipuh. kecamatan Batipuh bukan bertetangga dengan kecamatan Rao-rao. tetapi bertetangga dengan kota Padang Panjang, kecamatan Pariangan, kecamatan Batipuh Selatan dan kabupaten Padang Pariaman. Bangunan Surau Nagari itu memang memiliki ciri sendiri, ini mungkin bolewh anda komentari sesuai selera anda. Saya adalah putra Batipuh Baruah, makanya saya tertawa sendiri membaca rubrik yang dimuat pada halaman ini. oke semoga bermanfaat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post