APPROACH SEJARAH LOKAL

APPROACH SEJARAH LOKAL

sebelum anda melanjutkan membaca tulisan ini, disarankan membaca tulisan saya sebelumnya :
1. Pengertian sejarah Lokal
2. Penulisan sejarah lokal
3. Sumber-sumber sejarah Lokal

Telah disebutkan pada tulisan sebelumnya, bahwa uraian Sejarah Lokal telah menentukan Scope arealnya. Dalam uraian Sejarah Lokal scope tersebut telah dipersempit. Sudah jelas, bahwa disamping segi areal, segi prespektif waktu tak dapat diabaikan dalam urusan sejarah. Prespektif waktu ini justru member kemungkinan untuk dapat dilihat proses perkembangannya yang lazim disebut sejarah. Seperti halnya scope areal, scope waktu dapat juga dipersempit, sehingga uraian diharapkan dapat lebih mendalam. Uraian-uraian ini misalnya : "Sejarah Banjarmasin abad-17", "Sejarah Maluku abad-18", "Sejarah Madiun setelah perjanjian Giyanti", "Sejarah Aceh pada masa Iskandar Muda" dan sebagainya.
    Selain luas areal dan waktu, di dalam approach Sejarah Lokal dapat ditentukan tema (Segi permasalahan) atau aspek-aspeknya. Aspek-aspek tersebut dapat mengenai aspek politik, sosial ekonomi, kulturil, militer, religious atau lainnya. Dengan demikian dapat ditulis uraian Sejarah Lokal dengan peninjauan aspek tertentu misalnya : "Kebudayaan dan kesenian Jawa pada masa Sutan Agung" (kulturil). "Akibat peraturan Kultur-Stelsel pada rakyat di Jawa Tengah" (ekonomis). "Perang Paderi di daerah batak" (militer). "Perkembangan masyarakat pesisir Kalimantan timur abad-19" (Sosial).
    Demikianlah Approach tematis yang dapat menghasilkan uraian beraneka ragam.