STRUKTUR CERITA

CARA MEULIS NOVEL

STRUKTUR CERITA

Kali ini izy bakalan share pengetahuan cara menulis novel, sekarang sudah sampai ke pembuatan STRUKTUR CERITA.

STRUKTUR CERITA? APa itu? Kamu nggak usah bingung, maksudnya adalah bagian-bagian cerita, yang secara umum dibedakan menjadi bagian pembukaan atau biasa disebut Opening, kemudian bagian inti cerita, dan penutup atau biasa pula disebut ending. Yuk kita simak sama-sama!


A. Pembukaan

Kamu nggak perlu bingung gimana memilih pembukaan yang baik untuk cerpen atau novel kamu. Ada banyak cara yang bisa kamu lakuin, tapi sebaiknya kamu memilih apa yang kamu sukai dan juga berkenaan dihati pembaca. Kalau kamu sudah nonton filem-filem Holywood, kamu akan nemuin banyak sekali pembukaan filem yang sangat menarik, mungkin dari situ kamu bisa dapet ide untuk membuat pembukaan.

Hal yang paling penting yang harus dilakuin di pembukaan adalah membuat pembaca tertarik untuk membaca cerita kamu seterusnya. Kalau kamu nyampaiin pembukaan yang bertele-tele, orang udah pasti bakalan langsung ninggalin cerita kamu. Saya lebih suka membuka cerita dengan adegan yang langsung merujuk ke permasalahan dan sekaligus memperkenalkan karakter utama.

Kamu bisa nentuin sendiri jenis pembukaan yang kamu sukai, bisa dengan antartokoh atau dengan deskripsi, penting untuk kamu ingat, pembukaan harus :

1. Menarik pembaca untuk membaca bagian berikutnya.

2. Nggak bertele-tele.

3. Ngenalin tokoh-tokoh utama dengan masalahnya.

4. Action atau dialog yang mencirikan karakter tokoh utama.

5. Bila kamu suka dengan deskripsi di opening, pilihlah deskripsi yang dinamis dan nggak monoton.

6. Bahasa yang digunain harus lugas dan dengan kecepatan cerita (pace) yang cepat. Karena kalau lamban, pembaca akan bosan, misalnya kamu nyeritain adegan perjalanan ke skolah, tapi kamu nulisnya sampek 2 halaman, nah itu dia namanya pace nya kurang cepet. Hal tersebut pasti bikin bosen pembaca.

7. Langsung nunjukin ke pembaca persoalan yang tengah dihadapi tokoh-tokoh utamanya, bisa lewat dialog atau deskripsi.

8. Beri perhatian ekstra agar opening kamu bagus karena banyak juga redaksi atau editor yang membaca cerita dari opening dan begitu opening nya nggak bagus maka langsung di drop, padahal cerita sesungguhnya mungkin bagus dan cuman perlu sedikit revisi di openingnya. Kamu pasti nggak mau mengalami hal itu kan? Makanya beri perhatian khusus sama opening cerita kamu.

Nah sudah siap menulis? Mulailah dengan pembukaan. Kalau kamu kepikiran terus untuk bikin opening yang sebagus mungkin dan jadinya malah nggak nulis-nulis, lebih baik tuliskan apa yang ingin kamu tuliskan saat ini, selesain cerita yang kamu bikin, terus baru revisi cerita kamu itu.

  1. Inti Cerita

Kalau kamu udah nemuin pembukaan yang pas dan sesuai dengan keinginan kamu, kamu musti nerusin cerita ke bagian selanjutnya. Kamu musti pelan-pelan membuat pembaca ikut dan ma uterus membaca cerita kamu sampai selesai. Cara yang bisa kamu lakuin agar ini bisa terjadi adalah kamu musti menjaga bahasa dan dialog kamu, buat bagian ini tetap terjaga dan nggak ngebosenin.

Gimana caranya? Ya, tentu saja kamu mesti banyak latihan. Kemudian, kamu juga musti rajin banget baja novel-novel dari penulis kesayanganmu agar kamu bisa "mencontek" ilmu mereka lewat tulisan yang kamu nikmati untuk bikin cerit yang nggak ngebosenin.

Bagian inti cerita umumnya nerapin masalah antartokoh yang sudah memuncak atau konflik yang dialami tokoh utama sepertinya udah nggak bisa diselesaikan. Masih banyak hal yang kalau digambarin dengan grafik akan terlihat grafiknya menanjak drastic.

Kamu musti jaga semuanya agar pembaca seolah-oleh terlibat dengan suasana yang kamu bangun, sehingga mereka akan mau nerusin baca cerita kamu sampai selesai. Nah ketika semua ketegangan dan konflik telah terjalin dengan begitu tajam, umumnya akan diselesaikan di dalam akhir cerita atau bagian penutupan yang lebih sering disebut ending.

  1. Penutup atau Ending

Kalau bagan ending dan inti cerita sudah kamu bikin sebagus mungkin, sekarang langkah berikutnya adalah menulis penutup atau ending. Hati-hati dengan bagian ini. Kalau enggak bisa-bisa cerita kamu sudah bisa ketebak dari awal.

Selanjutnya kamu musti ati-ati karena menurut pengalaman, banyak editor senior di penerbitan yang membaca naskah dari opening dan kemudian langsung ke bagian ending. Kalau kedua bagian udah bagus, umumnya kemungkinan besar naskah kamu untuk lolos akan besar pula. Namun, kalau kedua bagian atau salah satunya nggak bagus, bisa-bisa naskah kamu langsung disingkirkan

Semua proses diatas adalah poin-poin penting yang harus kamu perhatikan untuk menulis novel. Tapi jangan terlalu terkonsentrasi untuk menulis opening dan ending yang bagus, ntar malah cerita kamu terlihat kaku dan nggak natural, mending kamu tulis deh apa yang ada dipikiran kamu, setelah itu baru revisi, benerin deh bagian-bagian yang menurut kamu pantas dig anti atau dipertahankan.

Selamat Menulis !! J



1 Comments

  1. postingan sobat sangat bagus, jempol buat sobat!!
    numpang lewat sobat mau berbagi sedikit hehe;
    Setandar Mutu Biji Kopi Pilihan, kumpulan puisi
    aku ingin belajar bersama anda sobat!!
    terimakasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post