PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI COSAKAI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA KEMERDEKAAN)

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI COSAKAI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA KEMERDEKAAN)

Situasi perang Asia-Afrika, sejak awal bulan maret 1945, merupakan saat-saat yang paling menentukan bagi Jepang untuk mendekati pada kekalahan. Hampir di semua medan peperangan, pasukan Jepang selalu dalam situasi yang terjepit.

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang, maka Jepang membuat suatu konsep, ialah akan membentuk badan bernama "kemakmuran Bersama Asia Timur Raya", dimana Indonesia termasuk salah satu dari anggotanya. Demikian juga, Jepang pada suatu saat akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, dalam suatu janji yang disampaikan olej Jendral Terauchi.

Maka untuk mewujudkan hal tersebut, jepang pada tanggal 29 april 1945 membentuk sebuah badan bernama Dokuritsu Zyunbi Cosakai, dan pada tanggal 28 Mei 1945 dilantik secara resmi oleh pemerintah pendudukan Jepang. Badan ini mula-mula beanggotakan 63 orang, dengan susunan organisasinya sebagai berikut :

Ketua : Dr. Rajiman Wediodiningrat

Wakil ketua : Ichibangase (warganegara Jepang, sebagai anggota luar asa)

Wakil ketua II : Raden Pandji Soeroso

Anggota-anggotanya :


  1. Ir. Soekarno
  2. Mr. Moh. Yamin
  3. Mr. R. Kosoemah Atmadja
  4. R. Abdulrahim Pratalykrama
  5. R. Aris
  6. Ki Bagus Hadikoesoemo
  7. Ki Bagus Hadikoesoemo
  8. B.P.H Bintoro
  9. A.K Muzakhir
  10. B.P.H Poerobojo
  11. R.A.A Wiranatakoesoema
  12. Ir. R. Asharsoetedja
  13. Oei Tjonk Hauw
  14. Drs. Moh. Hatta
  15. Oei Tiang Tjoi
  16. J. Agus Salim
  17. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo
  18. R.M Margono Djojohadikoesoemo
  19. K.H Abdoel Halim
  20. K.H Masjkoer
  21. R. Soedirman
  22. Prof. Dr.P.A Djojodiningrat
  23. Prof. Dr. Soepomo
  24. Prof. Ir. R. Roeseno
  25. Mr. Ny. Maria Ulfah Santosa
  26. Mr. R. Pandji Soeroso
  27. R.M.T.A Soerjo
  28. R. Roeslan Wongsokoesoemo
  29. Mr. Soesamto Tirtoprodjo
  30. Ny. R.S.S Soenardjo Mangoenpoespito
  31. Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
  32. Liem Koen Hiam
  33. Mr. J. Latoeharhary
  34. Mr. R. Hendromartono
  35. R. Soekardjo Wirjopranoto
  36. Hadji Ah. Sanoesi
  37. A. M. Dasaad
  38. Mr. Tan Eng Hoa
  39. Ir. R.M.P Soerachman Tjokroadjisoerjo
  40. R.A.A Soemitro kolopaking Poerbonegoro
  41. K.R.M.T.H Woerjoningrat
  42. Mr. A. Soebardjo
  43. Prof. Dr. R. Djenal Asikin Widjajakoesoemo
  44. Abikoesno Tjokrosoejoso
  45. Parada Harahap
  46. Mr. R.M. Sartono
  47. K.H.M Mansoer
  48. Drs. K.R.M.A Sosrodiningrat
  49. Mr. R. Soewandi
  50. K.H.A Wachid Hasjim
  51. P.F. Dahler
  52. Dr. Soekiman
  53. Mr. K.R.M.T Wangsonagoro
  54. R. Otto Iskandar Dinata
  55. A. Baswedan
  56. Abdoel Kadir
  57. Dr. Samsi
  58. Mr. A.A. Maramis
  59. Mr. R. Samsoedin
  60. Mr. R. Sastromoeljono

Badan penyelidik Usaha-usaha persiapan Kemerdekaan ini mempunyai tugas pokok, yaitu mengadakan penelitian dan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan syarat-syarat dan perlengkapan apa yang dibutuhkan untuk mendirikan Negara Merdeka Indonesia.

Badan ini telah mengadakan siding pleno sebanyak dua kali, yaitu : masa siding pleno pertama : dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945, dan masa siding pleno kedua : dari tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945.

Dalam masa siding pertama ini, hanya dibahas satu masalah pokok, ialah tentang Dasar Negara Indonesia Merdeka nanti. Kemudian oleh para anggota BPUPKI telah diajukan beberapa usul Dasar Negara, antara lain usul dari :

  1. Mr. Moh. Yamin

Dalam siding pertama tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin mengajukan lima aza Dasar Negara untuk Negara Indonesia merdeka nanti, yaitu :

· Rumusan dasar Negara yang diucapkan dalam pidatonya :

1. Peri kebangsaan

2. Peri kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri kerakyatan

5. Kesejahteraan rakyat

· Rumusan dasar Negara yang tertulis dalam Naskah Rancangan UUD Negara Republik Indonesia (Yaitu yang disampaikan setelah mengucapkan Pidato), dengan sistematika :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi usul Dasar Negara yang disampaikan oleh Mr. Moh. Yamin terbagi atas dua konsep. Yaitu yang pertama adalah rumusan yang bersifat lisan yang disampaikan dalam pidatonya, dan yang kedua adalah rumusan yang termuat dalam naskah rancangan UUD yang disampaikan kepada Ketua Sidang setelah selesai berpidato yang ternyata terdapat perbedaan dari segi sistematikanya maupun dari segi jiwanya.

Yang berikutnya adalah usul dari IR. Soekarno dan Jakarta Chater (piagam Jakarta) silahkan Klik link di bahawa ini untuk menuju ke halaman berikutnya!

NEXT : Dari IR. Soekarno dan Jakarta Chater (piagam Jakarta)

Post a Comment

Previous Post Next Post