Patirthan Jalatunda, terletak di lereng sebelah barat gunung Penanggungan, dipahat di dinding karang menghadap ke arah barat.
patirthan_jalatunda
skema_jalatunda
Kolam berbentuk empat persegi panjang, 16 meter panjang dan 13 meter lebar. Sebuah kolam besar dan dua kolam kecil di sudut kiri-kanan. Di atas kolam sebelah kanan terdapat inskripsi berbunyi “gempeng” yang tidak jelas artinya, dan di atas kolam sebelah kiri terdapat angka tahun 899 Saka.
Di tengah2 terdapat kolam pusat berfungsi sebagai tandon air, dan air mengalir dari dinding karang ke pancuran berbentuk lingga semu sebagai puncak (top piece), yang dikelilingi oleh 8 lingga lebih kecil bervariasi ukurannya. Seekor naga melilit bagian bawah ke sembilan lingga tersebut dan sebuah lapik berbentuk padma menyangga di bawah naga.
Air dari kolam pusat dialirkan ke kolam besar melalui 16 buah pancuran , yang bagian atas dihias dengan panil-panil dengan relief cerita Pandawa dari Adiparwa. Adegan-adegan yang tergambar mulai dari bhagawan Palasara, kakek Pandawa dan dewi Durgandini (panil I-IV), kemudian adegan-adegan Pandawa (panil V-X), Abhimanyu dan Utari, isterinya (panil XI), Pariksit anak Abhimanyu yang meninggal digigit ular Taksaka (panil XII), raja Janamejaya membalas dendam pada ular atas kematian ayahnya dengan menyelenggarakan korban ular atau sarpayajna (panil XIII), pernikahan raja Sahasranika, anak Janamejaya , dengan Mrgawati (panil XIV), Mrgawati yang sedang hamil diculik oleh seekor garuda dan dibawa ke sebuah hutan, (dalam Adiparwa dikatakan bahwa Mrgawati melahirkan anak laki2 bernama Udayana, dan sebagai tanda ia diberi gelang oleh ibunya ) (panil XV), pertemuan Udayana dengan penebang kayu (panil XVI).
patirthan_jalatunda
skema_jalatunda
Kolam berbentuk empat persegi panjang, 16 meter panjang dan 13 meter lebar. Sebuah kolam besar dan dua kolam kecil di sudut kiri-kanan. Di atas kolam sebelah kanan terdapat inskripsi berbunyi “gempeng” yang tidak jelas artinya, dan di atas kolam sebelah kiri terdapat angka tahun 899 Saka.
Di tengah2 terdapat kolam pusat berfungsi sebagai tandon air, dan air mengalir dari dinding karang ke pancuran berbentuk lingga semu sebagai puncak (top piece), yang dikelilingi oleh 8 lingga lebih kecil bervariasi ukurannya. Seekor naga melilit bagian bawah ke sembilan lingga tersebut dan sebuah lapik berbentuk padma menyangga di bawah naga.
Air dari kolam pusat dialirkan ke kolam besar melalui 16 buah pancuran , yang bagian atas dihias dengan panil-panil dengan relief cerita Pandawa dari Adiparwa. Adegan-adegan yang tergambar mulai dari bhagawan Palasara, kakek Pandawa dan dewi Durgandini (panil I-IV), kemudian adegan-adegan Pandawa (panil V-X), Abhimanyu dan Utari, isterinya (panil XI), Pariksit anak Abhimanyu yang meninggal digigit ular Taksaka (panil XII), raja Janamejaya membalas dendam pada ular atas kematian ayahnya dengan menyelenggarakan korban ular atau sarpayajna (panil XIII), pernikahan raja Sahasranika, anak Janamejaya , dengan Mrgawati (panil XIV), Mrgawati yang sedang hamil diculik oleh seekor garuda dan dibawa ke sebuah hutan, (dalam Adiparwa dikatakan bahwa Mrgawati melahirkan anak laki2 bernama Udayana, dan sebagai tanda ia diberi gelang oleh ibunya ) (panil XV), pertemuan Udayana dengan penebang kayu (panil XVI).
Post a Comment